Sentuhan S

Kisah kita seperti cucur air, mengalir meski tak pernah kuduga akan tak berartinya tanpa hadirmu.

Seperti api, membara mengurung hasrat hati yang luka setelah tragedi lama.

Senyummu matahari yang kurasa bak malaikat pemikat cinta, menggulung rasa ingin mengecupnya.

Tak peduli orang itu, aku dobrak sekuat tenaga, serasa menunggak 10 ton bir, padahal ia sahabat sahaja.

Aku lepas!

Kini tentangmu, tubuhmu kupeluk, aku disurga, harum merona, tak inginku melepasnya.

Kulitmu madu, kusentuh pipimu menjulur hingga pinggul bagian belakangmu.

Aku menegang, pelukku semakin keras, kuat, terdengar erangan kecil bahagiamu.

Kutegak wajah sucimu, ku pandangi linang matamu, aku tahu itu sinonim rasamu,

Bibir itu akhirnya milikku, kulumat dengan merdu, kau membalas pelukku dengan keras, semakin mendalam hingga tanganku sakit oleh genggammu.

Indah memang, sampai kesekian kali sesayang itu terulang dengan inginku juga terkadang inginmu.

Tapi waktuku hanya itu, aku tak punya lebih untukmu, tangisku mengiringi perpisahan itu.

Kau lambai aku diikuti senyum bak pertamamu berjumpa denganku, "ini rasa kita!" kecupmu padaku. Sayang-sayang.

Cukup bahagian ini untuk kita kenang, hadiahku untukmu, matahari KUNING kecilku.

Bahagilah selalu.

Yosdhika Harmawan 27-5-2013 . 00:33 WIB















Tidak ada komentar:

Posting Komentar