Mereka bercumbu memadu rasa di atas kasur, sembari menatap serius ke arah tv yang sedang tertayang film porno. Tangan Allan pun mulai nakal meremas payudara Aldy dengan lembut penuh nafsu, merekapun larut.
Tiba-tiba terdengar suara dari luar "Woy Allan! bukkak pintuko! mahebo sajo ang didalam kiro kuccing! palakke ang, mangoccok sajo karajo ang didalamtu! "
Terkejut, keluarlah Allan dari dalam kamar melompat tergesa kearah pintu utama, dibukanya, didapatinya Endang membawa sebilah parang kotor yang telah berkarat.
Endang pun melayangkan tebasan parang zina itu kearah leher sang ayah kandung.
Tapi dengan reflek, Allan mampu menghindar dan direbutnya sang parang dengan keras, tanpa rasa dihunuskannya parang zina itu kearas dada kiri atas menembus kulit punggung sejauh 5 cm, robohlah sang anak kandung.
Endang berucap dalam sakratul "kalera ang anyo Allan"
Allan tak peduli, menutup pintu, dan melanjutkan fantasy dengan Aldy yang tertunda sepersekian menit.
Berlinanglah Endang dengan darah.
Dalam cumbu Aldy bertanya "Siapo yang maheboi diluatu bang?"
"Ado Tuyul, sipurgit tuanyo!" jawab Allan gemetar.
Aldy larut dalam dusta memeluk Allan dengan lembut, Allan membalas dengan kecupan di pantat Aldy, terangsang, Aldy menghunuskan penisnya ke lubang dubur Allan, Allan meringis kesakitan, sejam berlalu, dipintanya Aldy melepas, tapi tak digubris, Aldy terus menggoyang menusuk Allan dengan kasar, sesekali pantat Allan dipukul bak kuda oleh Aldy, Allan menangis sembari teriak " Ala itu Aldy, Ala itu Aldy, sakkik!" 2 jam akhirnya sperma Aldy tumpah, membasahi lorong-lorong kecil dalam lubang burit Allan, Allan menjerit histeris, kesakitan berlari berputar keliling kamar!
"Mangapo tembak dalam ang Aldy?" tanya Allan dalam jerit,
Tertekan batin, Aldy keluar rumah hendak menenangkan diri, didapatinya Endang bersimbah darah di depan pintu dengan parang tertancap didada, tanpa berpikir panjang, Aldy mencabutnya sembari berlari balik kearah kamar dimana Allan masih menagis menjerit.
Tanpa ampun Aldy menghunuskan parang zina itu kelubang dimana ia menghunuskan penisnya. tanpa ampun parang itu menembus lubang dubur Allan, masuk hingga perut dengan ujung bagian tumpul parang tak terlihat lagi.
Allan tewas seketika.
Aldy tertawa lepas melihat mayat ayah dan anak yang sering mengganggunya ini terbujur bersimbahkan darah. Sesekali ia meludah. ****
Tiba-tiba terdengar suara dari luar "Woy Allan! bukkak pintuko! mahebo sajo ang didalam kiro kuccing! palakke ang, mangoccok sajo karajo ang didalamtu! "
Terkejut, keluarlah Allan dari dalam kamar melompat tergesa kearah pintu utama, dibukanya, didapatinya Endang membawa sebilah parang kotor yang telah berkarat.
Endang pun melayangkan tebasan parang zina itu kearah leher sang ayah kandung.
Tapi dengan reflek, Allan mampu menghindar dan direbutnya sang parang dengan keras, tanpa rasa dihunuskannya parang zina itu kearas dada kiri atas menembus kulit punggung sejauh 5 cm, robohlah sang anak kandung.
Endang berucap dalam sakratul "kalera ang anyo Allan"
Allan tak peduli, menutup pintu, dan melanjutkan fantasy dengan Aldy yang tertunda sepersekian menit.
Berlinanglah Endang dengan darah.
Dalam cumbu Aldy bertanya "Siapo yang maheboi diluatu bang?"
"Ado Tuyul, sipurgit tuanyo!" jawab Allan gemetar.
Aldy larut dalam dusta memeluk Allan dengan lembut, Allan membalas dengan kecupan di pantat Aldy, terangsang, Aldy menghunuskan penisnya ke lubang dubur Allan, Allan meringis kesakitan, sejam berlalu, dipintanya Aldy melepas, tapi tak digubris, Aldy terus menggoyang menusuk Allan dengan kasar, sesekali pantat Allan dipukul bak kuda oleh Aldy, Allan menangis sembari teriak " Ala itu Aldy, Ala itu Aldy, sakkik!" 2 jam akhirnya sperma Aldy tumpah, membasahi lorong-lorong kecil dalam lubang burit Allan, Allan menjerit histeris, kesakitan berlari berputar keliling kamar!
"Mangapo tembak dalam ang Aldy?" tanya Allan dalam jerit,
Tertekan batin, Aldy keluar rumah hendak menenangkan diri, didapatinya Endang bersimbah darah di depan pintu dengan parang tertancap didada, tanpa berpikir panjang, Aldy mencabutnya sembari berlari balik kearah kamar dimana Allan masih menagis menjerit.
Tanpa ampun Aldy menghunuskan parang zina itu kelubang dimana ia menghunuskan penisnya. tanpa ampun parang itu menembus lubang dubur Allan, masuk hingga perut dengan ujung bagian tumpul parang tak terlihat lagi.
Allan tewas seketika.
Aldy tertawa lepas melihat mayat ayah dan anak yang sering mengganggunya ini terbujur bersimbahkan darah. Sesekali ia meludah. ****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar